skip to main |
skip to sidebar
gemersik bunyi nyaring si locengmenyampaikan katakata sejuk pagi berlagu lagu menyanyi riangmenanti sang matahari muncul lagiberalunalun membantai jendelamenari mengikut alunangerak jari jemari yang menyapasampaikan seribu maknapagi yang terkejut di dengarkan suarasuara merdu azantunduk merendah diri, taubat !langsung hati di niatkansiulan yang tadi riuh menyanyibisu untuk menghayati tamat seruan pagikembali dendang si siulan pagi
saat kecundang memeluk kakusaat sang hitam hadir membekuada bicara bisuada hilang seribu batudalam hilang bicara cinta
mengimpikan selembut sutera
kelipkelip warna kasih menyengat rasa jiwadisetiap corong lorong dan lohong
tanamkan sekuntum sayang
tebarkan bintangbintang
pakukan bulan yang mengambang
mawarku gantikan keladi
tiada lagi rasa mati
selangkah perjalanan nanti
sejarah yang tersimpan rapi
dan bermonolog lagiseorang gadis berhati sepijiwa suram lagi tusuktusuk menghenyak lara hatimenyanyi sayulagulagu monolog hati dengarkan akudendang lagukumonolog sepi lagi sihatijeritjerit batin meronta mengakhiritanpa didengarkan suara hatimencoba diri menyembunyimari, berdampingan dengankubersebelahan dengankudengarkan puisi sayutanpa bicara bisu
meraba raba dalam kelamsaat hitam selubungi malamsenafasnya henti menghembussaat mata mata lebambulan yang dulu di pujaberlari lari jauh dari pemujabintang yang dulu menjadi idamansemakin memudar warnanyaandai tanah kembali meretakandai bumi terbelah duabiar kita tetap saling berpelukjangan pernah hilang bicarawahai punjanga cintabiar membelainyatelah tusuk kalbukujujur pada hatimu
aku tahuhati kepunyaan aku tak sempurna untuk punya hati kau disanaaku tak berlapang dadadengar dengarkan akuaku tetap disinimenahan rasa ketat didadamaafkan akupunya hati yang tak sempurna untuk kauuntuk kita
malam menangis lagirintik2 embun yang gugurkembali lagi membasah tanahserap2 meresap bumiantara mimpi dan realitibayang2 semalam datang memeluk mimpimengagau tangan menepis tepilagi lagidan malam menangis lagisarat semalaman taktahantaktahanharus lagi malam menangislepas sarat semalamdan esok,lusa,tulatpasti malam akan kembali menangis
semalam yang hitam aku gengammenjadi debu debu udarasejarah lepas aku semattak akan pernah terlepas