Peribadi

purnama kelam

meraba raba dalam kelam
saat hitam selubungi malam
senafasnya henti menghembus
saat mata mata lebam

bulan yang dulu di puja
berlari lari jauh dari pemuja
bintang yang dulu menjadi idaman
semakin memudar warnanya

andai tanah kembali meretak
andai bumi terbelah dua
biar kita tetap saling berpeluk
jangan pernah hilang bicara

wahai punjanga cinta
biar membelainya
telah tusuk kalbuku
jujur pada hatimu

No comments:

Post a Comment